ETIKA KOMUNIKASI BISNIS
Studi Kasus PT Golden Castle
Disusun oleh :
NAMA : HILDA DITA RIZKIA
NPM : 14214987
KELAS : 4EA45
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis
Dosen : Tantyo Setyowati
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Bisnis 5
Bentuk Komunikasi Bisnis 6
Saluran Komunikasi 7
Komunikasi Internal dan Eksternal 8
Hambatan Komunikasi Bisnis 9
Studi Kasus 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang diberikan tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia, Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia. Jika komunikasi adalah elemen yang membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga merupakan elemen penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan. Jika kita gabungkan Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai penyatuan keduanya ini. Namun, sebenarnya apakah komunikasi bisnis ini? Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras, formal, terstatndar dan tanpa toleransi. Dengan timbulnya situasi ” Ekonomic Of Relatife Plenty ” dewasa ini pengusaha harus berusaha untuk menutup jurang yang terbentang antara produsen dengan masyarakat konsumen selaku pembeli atau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan. Menjadi tugas dan tanggung jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat mempengaruhi besarnya permintaan akan barang produksi perusahaannya, selalu berusaha untuk mencari pembeli yang dihasilkannya. Sebagai pengusaha dia harus memberitakan penyempurnaan- penyempurnaan produksi yang telah dicapinya, dimana barang yang di hasilkan dapat di peroleh masyarakat konsumen. Penyelenggaran komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-basaran yang ditunjukan kepada para konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga dapat disebut suatu syarat mutlak bagi pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang. Dalam lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat, pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll. Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang disebut tadi hanya sesuai bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran baranga dan jasa yang ruang lingkuupnya terbatas.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1. Apa pengertian dari komunikasi bisnis ?
2. Bagaimana Komunikasi bentuk-bentuk komunikasi itu?
3. Bagaimana pengukuran dalam produktifitas tenaga kerja ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah :
1. Agar lebih memahami pengertian dari komunikasi bisnis
2. Untuk lebih memahami secara mendalam dalam penilaian kinerja
3. Untuk mengetahi bentuk- bentuk komunikasi beserta etika dalam berkomunikasi dalam bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbolatau sinyal. Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator).
b. Pesan yang dikirimkan (message).
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan).
e. Umpan balik (feedback) atau effect.
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
2.2. Bentuk Komunikasi Bisnis
1. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis memiliki berbagai bentuk seperti surat, memo, proposal, laporan. Salah satu keuntungan komunikasi ini adalah :
· Catatan permanen
· Pesan yang terencana
· Ekonomis
· Distribusi lebih mudah
Penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Format tulisan diperlukan jika informasi yang disampaikan bersifat kompleks, dibutuhkan catatan permanen untuk referensi di masa yang akan datang
2. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah
· Bisa menangkap nonverbal
· Mudah
· Feedback langsung
Kemampuan dalam memberikan umpan balik dengan segera digunakan bila pesan yang disampaikan adalah sederhana, tidak perlu catatan yang permanen. Komunikasi lisan mencakup percakapan, telepin, wawancara, rapat konfrensi dan lain-lain
2.3 Saluran Komunikasi
1) Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif atau mengikuti garis hirarki atau jabatan, Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Tiga arah komunikasi formal
Downward adalah pengambilan keputusan ke karyawan, contoh kebijakan, rencana, strategi, instruksi dan prosedur
Upward adalah dari pekerja ke pemimpin, contoh laporan kerja, usulan perbaikan.
Horizontal adalah sesama/level yang sama, contoh: meeting, e-mail, dan memo
2) Komunikasi Informal
komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor. Bila banyak informasi yang beredar melalui informal artinya komunikasi formal tidak efektif. Keuntungannya adalah informasi lebih cepat dan efektif dan bias mengekspresikan pendapat tanpa ragu-ragu.
2.4 Komunikasi Internal dan Eksternal
Fungsi internal dan eksternal komunikasi bisnis secara umum adalah sebagai berikut :
Menginformasikan (tin inform)
Membujuk (to persuade)
Mempromosikan (to promote goodwill)
Komunikasi Bisnis Internal
Komunikasi Bisnis internal
Komunikasi internal mencakup pada komunikasi kepada atasan, bawahan dan rekan kerja. Komunikasi bisnis internal memiliki fungi sebagai berikut :
Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan dan prosedur
Menginformasikan progres perusahaan
Mendorong pegawai melakukan perbaikan
Evaluasi, member penghargaan dan menegur pegawai
Komunikasi Bisnis Eksternal
Komunikasi eksternal ini mencakup konsumen, supplier, pemerintah dan public. Fungsi komunikasi bisnis eksternal sebagai berikut :
Membujuk konsumen pembeli produk
Menjelaskan produk atau layanan
Mengklarifikasikan spesifikasi yang dibutuhkan
Mempromosikan omage positif perusahaan
Memberikan kredit dan penagihan piutang
2.5 Hambatan Komunikasi Bisnis
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
1. Hambatan Teknis.
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik.
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi.
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Beberapa hal yang menghambat komunikasi bisnis:
Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang perusahaan, informasi dikuasasi oleh pemimpin.
Struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi, penyampaian tertunda, persepsi berbeda.
Filtering, pesan dirubah, diperpendek atau diperpanjang.
Tidak percaya, merasa diperdaya, dimanipulasi atau diperlakukan dengan tidak adil.
Rivalitas antar karyawan, saling merahasiakan informasi yang bisa menguntungkan orang lain.
Status dan power
Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:
Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback dari karyawan
Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat
Mempromosikan komunikasi horisontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide.
Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang berkembang
Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
2.6. Studi Kasus
PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Kesimpulan : Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan dari karyawan dan manajemen PT. Golden Castle.
Saran : Seharusnya pihak manajemen perusahaan tersebut mempunyai sikap terbuka terhadap karyawannya sehingga karyawan tidaksalah paham terhadap pihak manajemennya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sudaddi.blogspot.com/2013/04/contoh-makalah-komunikasi-bisnis.html
http://nurulfb.blogspot.com/2015/03/contoh-kasus-komunikasi-bisnis.html
http://fatimaazzahra28.blogspot.co.id/2015/06/kasus-komunikasi-bisnis-dalam-dunia.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-bisnis/10939
Jumat, 17 November 2017
Jumat, 02 Juni 2017
TUGAS ETIKA BISNIS TENTANG SEKTOR JASA TERHADAP TRANSPORTASI UDARA YANG DIKAITKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PT. GARUDA TERHADAP PENUMPANG ATAS TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY)
TUGAS ETIKA BISNIS TENTANG SEKTOR JASA TERHADAP TRANSPORTASI
UDARA YANG DIKAITKAN DENGAN TANGGUNG JAWAB PT. GARUDA TERHADAP PENUMPANG ATAS
TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY)
Disusun oleh:
Kelompok 3
Elia Samsir
(13214494)
Eka Arumsih Putri (1D214000)
Fauziatul Asni
(14214084)
Hilda Dita Rizkia (14214987)
Nur Farida (18214153)
KELAS 3EA36
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Mata Kuliah: Etika
Bisnis
Dosen: Widyatmini
Nama : Hilda Dita Rizkia
Npm : 14214987
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Transportasi
udara baik Internasional maupun Domestik mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia khususnya bagi negara kita. Angkutan udara merupakan alat
tranportasi yang cepat dan efisien bagi pengangkutan antar pulau dan
daerah-daerah terpencil di pulau-pulau besar di luar jawa.
Sesuai
dengan kemajuan teknologi, ada beberapa orang yang mengartikan mengenai hukum
udara, bahwa hukum udara menurut I. H. Ph. Diederiks-Verschoor, “Hukum Udara dan Hukum Ruang Angkasa”
adalah sekumpulan ketentuan nasional dan internasional mengenai pesawat,
navigasi udara, pengangkutan udara komersial dan semua hubungan hukum publik
ataupun perdata, yang timbun dari navigasi udara domestik dan internasional.
Seringkali terjadi kecelakaan dalam
penerbangan, pelanggaran suatu wilayah udara yang dilakuka oleh negara lain
yang mengakinatkan nyawa penumpang tidak selamat. Kecelakan tersebut bisa
disebabkan beberapa hal, salah satunya kesalahan teknis. Tetapi Transportasi juga juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber
ekonomi secara optimal. Transportasi bukanlah tujuan melainkan sarana untuk
mencapai tujuan. Manusia dalam usahanya untuk mencapai tujuannya akan
membutuhkan transportasi sehingga perusahan bisnis jasa yang bergerak dibidang
transportasi akan mendapatkan keuntungan yang berlangsung secara terus menerus
dan jangka panjang. Namun dalam pengelolaannya, bisnis transportasi harus
mendapat penanganan serius agar tidak menimbulkan kerugian mengingat bisnis ini
memerlukan modal yang tidak sedikit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Penumpang Apabila
Terjadinya
Keterlambatan (Delay)
Maskapai penerbangan atau airlines adalah
perusahaan milik swasta atau pemerintah yang khusus menyelenggarakan pelayanan
angkutan udara untuk penumpang umum baik yang berjadwal (schedule
service/regular flight) maupun yang tidak berjadwal (non schedule
service). Penerbangan berjadwal menempuh rute penerbangan berdasarkan jadwal
waktu, kota tujuan maupun kota – kota persinggahan yang tetap. Sedangkan
penerbangan tidak berjadwal sebaliknya, dengan waktu, rute, maupun kota – kota
tujuan dan persinggahan bergantung kepada kebutuhan dan permintaan pihak
penyewa. Bentuk tanggung jawab PT. Garuda Terhadap kerugian yang ditimbulkan,
maka pihak maskapai harus bertanggung jawab memberikan ganti kerugian kepada pihak
penumpang yang telah dirugikan. Ganti kerugian sendiri dijelaskan pada Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Udara
Pasal 1 huruf 18, sebagai berikut : “Ganti rugi adalah uang yang dibayarkan
atau sebagai pengganti atas suatu kerugian Ganti kerugian erat kaitannya dengan
tanggung jawab.” Keterlambatan atau delay maka PT. Garuda bertanggung jawab
mutlak terhadap setiap kerugian yang dialami penumpang berdasarkan prinsip
presumption of liability.Namun berbeda jika PT. Garuda bisa
membuktikan bahwa maskapai penerbangan tidak bersalah , maka dia dibebaskan dari
tanggung jawab membayar ganti kerugian. Dengan begitu ,adanya bentuk tanggung
jawab dari pihak PT. Garuda akan lebih mampu menjaga ketepatan waktu serta
memberikan perlindungan keamanan agar dapat meningkatkan kepercayaan dari
masyarakat yang menggunakan angkutan udara tersebut.
2.2
Bentuk Ganti Rugi Terhadap Penumpang Dalam Hal Terjadinya Penundaan Penerbangan
/ Delay
Pihak PT. Garuda sebagai penyelenggara
kegiatan penerbangan mempunyai
tanggung
jawab serta kewajiban untuk mengganti atau membayar kerugian yang dialami penumpang
sebagai dampak dari kesalahan pihak pengangkut. Bentuk ganti rugi sebagai PT.
Garuda apabila terjadi penundaaan penerbangan berdasarkan pasal 36 peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara
berupa :
a.
Keterlambatan lebih dari 30 (tiga puluh) menit sampai 90 (sembilan puluh)
menit, maskapai penerbangan wajib memberikan minuman dan makanan ringan.
b.
Keterlambatan lebih dari 90 (sembilan puluh) menit sampai 180 (seratus delapan
puluh) menit, maskapai penerbangan wajib memberikan minuman, makanan ringan,
makan siang atau malam, dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya
atau ke maskapai penerbangan lainnya, apabila diminta oleh penumpang.
c.
Keterlambatan lebih dari 180 (seratus delapan puluh) menit, maskapai penerbangan
wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan siang atau malam, dan apabila
penumpang tersebut tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau maskapai
penerbangan lainnya maka kepada penumpang tersebut wajib diberikan akomodasi untuk
dapat diangkut pada penerbangan berikutnya.
d.
Apabila terjadi pembatalan penerbangan, maka maskapai penerbangan wajib
mengalihkan penumpang ke penerbangan berikutnya dan apabila penumpang tidak
bisa dipindahkan maka akan diberikan fasilitas akomodasi untuk dapat diangkut
ke penerbangan berikutnya.
e.
Apabila dalam hal keterlambatan sebagaimana dimaksud huruf (b) dan huruf (c)
diatas, serta pembatalan sebagaimana tercantum dalam huruf (d), penumpang tidak
mau terbang/menolak diterbangkan, maka maskapai penerbangan harus mengembalikan
harga tiket yang telah dibayarkan kepada perusahaan
2.3 Dokumentasi
BAB III
KESIMPULAN
3.1
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa PT. Garuda bertanggung jawab terhadap penumpang berdasarkan
Peraturan Menteri Perhubungan nomor 77 tahun 2011 tentang tanggung jawab pengangkut
angkutan udara apabila terjadi delay, maka PT.Garuda mempunyai tanggung
jawab memberi ganti rugi apabila kesalahan disebabkan oleh pihak maskapai
penerbangan , kecuali apabila PT. Garuda dapat membuktikan bahwa kesalahan itu
tidak disebabkan oleh si pengangkut dan bentuk ganti rugi PT. Garuda apabila
terjadi Delay adalah dengan dibebani pemberian tiket, pemberian makanan
atau minuman serta memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya.
3.2 SARAN
Menanggapi hal ini, sebaiknya direktorat
jenderal Perhubungan segera melakukan pengawasan yang baik terhadap kegiatan
jasa transportasi tersebut.
perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut sebaiknya diberikan sangsi, Sangsi berupa pencabutan izin operasional seperti yang dikatakan dalam artikel seharusnya didukung dan dilakukan. Hal ini agar perusahaan tersebut mendapatkan efek jera.
perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut sebaiknya diberikan sangsi, Sangsi berupa pencabutan izin operasional seperti yang dikatakan dalam artikel seharusnya didukung dan dilakukan. Hal ini agar perusahaan tersebut mendapatkan efek jera.
DAFTAR
PUSTAKA
Minggu, 30 April 2017
Membuat opini dari hasil diskusi
NAMA : HILDA DITA RIZKIA
KELAS : 3EA36
NPM : 14214987
TUGAS : Membuat Opini Dari Hasil Diskusi Kelompok
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Menurut saya dari hasil diskusi dalam Maya Kulian Etika Bisnis Kelompok 2 Tentang Pelanggaran Perilaku Bisnis yaitu polusi. Dengan adanya polusi yang disebabkan oleh limbah dari pabrik tersebut akan merugikan masyarakat sekitar terutama ekosistemnya. Polusi tersebut dapat merusak ekosistem di dekat pabrik. Seperti yang terjadi di pabrik Tahu Tanah Merdeka yaitu polusi air, udara, dan tanah. Dengan adanya polusi air akan merusak ekosistem yang ada didalam sungai yang mengakibatkan warna sungai berubah menjadi warna hitam pekat dan berbau busuk. Jika air sudah keruh maka sudah tidak bisa digunakan lagi untuk kelangsungan hidup manusia karena sudah terkena zat-zat yang berbahaya bagi manusia. Kemudian polusi udara yang mengakibatkan udara disekitar pabrik tersebut tidak nyaman untuk di hirup manusia karena sangat berbau tidak sedap dan sangat berbahaya jika dihirup secara kontinyu. Dan yang terakhir adalah polusi tanah yang saling berhubungan dengan air dan udara. Apabila air yang berbahaya tersebut mengenai tanah maka tanah tersebut akan rusak dan kering, dan berdampak tanah yang menjadi tidak subur. Dan tanah di dekat pabrik tersebut akan memperlambat pertumbuhan ekosistem lain dikarenakan tanah yang tidak subur dan kering.
Selanjutnya yang kedua dari Kelompok 6 Tentang Pasar Kompetitif, menurut saya Usaha Coffe Darwis dan Ropang ini sudah termasuk kedalam pasar kompetitif karena termasuk kedalam pasar persaingan sempurna dimana didalamnya terdapat penjual dan pembeli menjualkan produk yang sama sehingga penjual tersebut harus mampu bersaing secara adil terhadap pesaing lainnya. Kemudian dalam pasar global banyak sekali yang membentuk SDM, dan peningkatkan pemasaran. Usaha ini harus berusaha dan mencari ide-ide baru agar tidak tersaingi oleh usaha lain dan tetep dikenal oleh masyarakat luas.
Selanjutnya yang ketiga dari Kelompok 8 Good Corporate Governance, menurut saya suatu usaha harus bersikap stabil terhadap peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan. Seperti usaha Zhiliang ini yang harus tetap konsisten terhadap peraturan-peraturan dalam usahanya. Apabila perusahaan tersebut menataati oeraturan-peraturan dari pemerintah maka dengan demikian usaha ini akan mendapatkan laba/keuntungan yang besar dan dapat meningkatkan produktifitas usaha ini.
Dan yang terakhir dari Kelompok 9 Tentang Stakeholder Dan CSR, menurut saya Stakeholder merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha besar/kecil. Apabila didalam suatu usaha ini tidak adanya Stakeholder maka usaha ini tidak dapat berjalan. Seperti usaha Ayam Lepas dengan adanya stakeholder usaha tersebut dapat berkembang sampai sekarang ini dan dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi usaha ini. Peranan CSR ini dalam usaha Ayam Lepas ini dapat memperkenal luaskan citra perusahaan ini agar dapat dikenal masyarakat luas. Dan usaha Ayam Lepas ini mampu bersaingan dengan restoran-restoran lain apabila citra usaha ini dapat dikenal baik oleh masyarakat luas.
KELAS : 3EA36
NPM : 14214987
TUGAS : Membuat Opini Dari Hasil Diskusi Kelompok
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Menurut saya dari hasil diskusi dalam Maya Kulian Etika Bisnis Kelompok 2 Tentang Pelanggaran Perilaku Bisnis yaitu polusi. Dengan adanya polusi yang disebabkan oleh limbah dari pabrik tersebut akan merugikan masyarakat sekitar terutama ekosistemnya. Polusi tersebut dapat merusak ekosistem di dekat pabrik. Seperti yang terjadi di pabrik Tahu Tanah Merdeka yaitu polusi air, udara, dan tanah. Dengan adanya polusi air akan merusak ekosistem yang ada didalam sungai yang mengakibatkan warna sungai berubah menjadi warna hitam pekat dan berbau busuk. Jika air sudah keruh maka sudah tidak bisa digunakan lagi untuk kelangsungan hidup manusia karena sudah terkena zat-zat yang berbahaya bagi manusia. Kemudian polusi udara yang mengakibatkan udara disekitar pabrik tersebut tidak nyaman untuk di hirup manusia karena sangat berbau tidak sedap dan sangat berbahaya jika dihirup secara kontinyu. Dan yang terakhir adalah polusi tanah yang saling berhubungan dengan air dan udara. Apabila air yang berbahaya tersebut mengenai tanah maka tanah tersebut akan rusak dan kering, dan berdampak tanah yang menjadi tidak subur. Dan tanah di dekat pabrik tersebut akan memperlambat pertumbuhan ekosistem lain dikarenakan tanah yang tidak subur dan kering.
Selanjutnya yang kedua dari Kelompok 6 Tentang Pasar Kompetitif, menurut saya Usaha Coffe Darwis dan Ropang ini sudah termasuk kedalam pasar kompetitif karena termasuk kedalam pasar persaingan sempurna dimana didalamnya terdapat penjual dan pembeli menjualkan produk yang sama sehingga penjual tersebut harus mampu bersaing secara adil terhadap pesaing lainnya. Kemudian dalam pasar global banyak sekali yang membentuk SDM, dan peningkatkan pemasaran. Usaha ini harus berusaha dan mencari ide-ide baru agar tidak tersaingi oleh usaha lain dan tetep dikenal oleh masyarakat luas.
Selanjutnya yang ketiga dari Kelompok 8 Good Corporate Governance, menurut saya suatu usaha harus bersikap stabil terhadap peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan. Seperti usaha Zhiliang ini yang harus tetap konsisten terhadap peraturan-peraturan dalam usahanya. Apabila perusahaan tersebut menataati oeraturan-peraturan dari pemerintah maka dengan demikian usaha ini akan mendapatkan laba/keuntungan yang besar dan dapat meningkatkan produktifitas usaha ini.
Dan yang terakhir dari Kelompok 9 Tentang Stakeholder Dan CSR, menurut saya Stakeholder merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha besar/kecil. Apabila didalam suatu usaha ini tidak adanya Stakeholder maka usaha ini tidak dapat berjalan. Seperti usaha Ayam Lepas dengan adanya stakeholder usaha tersebut dapat berkembang sampai sekarang ini dan dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi usaha ini. Peranan CSR ini dalam usaha Ayam Lepas ini dapat memperkenal luaskan citra perusahaan ini agar dapat dikenal masyarakat luas. Dan usaha Ayam Lepas ini mampu bersaingan dengan restoran-restoran lain apabila citra usaha ini dapat dikenal baik oleh masyarakat luas.
Minggu, 23 April 2017
USAHA BISNIS PADA CAFÉ RAGUSA ES ITALIA
Disusun oleh:
Kelompok 3
Elia Samsir (13214494)
Eka Arumsih Putri (1D214000)
Fauziatul Asni (14214084)
Hilda Dita Rizkia (14214987)
Nur Farida (18214153)
KELAS 3EA36
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Mata Kuliah: Etika Bisnis
Dosen: Widyatmini
Nama : Hilda Dita Rizkia
Npm : 14214987
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dan melakukan transaksi jual beli. Maka pasar yang telah hadir sekarang ini merupakan salah satu budaya tradisi di dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi, pasar sangatlah penting bagi masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi primer, sekunder, tersier.
Pasar dibekan menjadi tiga bagian struktur yaitu pasar persaingan sempurna (pasar kompetitif), pasar monopoli dan pasar oligopoli. Pasar persaingan sempurna adalah Suatu pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang didagangkan adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga. Dalam pasar persaingan sempurna produsen bisa keluar masuk pasar dengan sangat mudah. Dilihat persaingan diluar harga, pasar persaingan sempurna tidak meiliki persaingan diluar harga. Sebuah perusahaan yang memimpin pasar dapat dikatakan sudah mencapai keunggulan kompetisi. Kompetisi baik bagi perusahaan karena akan terus mendorong adanya inovasi, ketekunan dan membangun semangat tim. Sekali pun demekian, tidak selamanya kompetisi selalu baik karena kita harus memastikan bahwa para pesaing perusahaan kita tidak akan mencuri pelanggan kita. Perusahaan juga harus mengetahui siapa yang menjadi sasaran pasarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Etika dalam pasar kompetitif
Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang didagangkan adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga. Dalam pasar persaingan sempurna produsen bisa keluar masuk pasar dengan sangat mudah. Dilihat persaingan diluar harga, pasar persaingan sempurna tidak meiliki persaingan diluar harga.
Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual saja sehingga pembeli tidak punya pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga. Dalam pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan atau penjual. Dan barang yang didagangkan pada pasar monopoli adalah barang yang unik atau langka.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar hanya terdapat beberapa produsen didalamnya yang saling mempengaruhi dan bersaing dalam kualitas barang. Pasar oligopoli memiliki sedikit perusahaan atau produsen. Dengan menghasilkan barang standar atau berbeda cora, dalam pasar oligopoli adakalanya produsen tangguh dan adakalanya lemah dalam mempengaruhi harga serts cukup sulit bagi produsen untuk keluar masuk pasar.
Monopoli Dan Dimensi Etika Bisnis
Dari sisi etika bisnis, pasar monopoli dianggap kurang baik dalam mencapai nilai-nilai moral karena pasar monopoli tak teregulasi tidak mampu mencapai ketiga nilai keadilan kapitalis, efisiensi ekonomi dan juga tidak menghargai hak-hak negatif yang dicapai dalam persaingan sempurna.
E. Etika Di Dalam Pasar Kompetitif Sempurna
Pasar bebas kompetitif sempurna mencakup kekuatan-kekuatan yang mendorong pembeli dan penjual menuju apa yang disebut titik keseimbangan. Dalam hal ini pasar dikatakan mampu mencapai tiga moral utama :
Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil
Memaksimalkan utilitas pembeli dan menjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna.
Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.
Kompetisi Pada Pasar Ekonomi Global
Kompetisi mempunyai pengertian adanya persaingan antara perusahaan untuk mencapai pangsa pasar yanga lebih besar. Kompetisi antara perusahaan dalam merebutkan pelanggan akan menuju pada inovasi dana perbaikan produk dan yang pada akhirnya pada harga yang lebih rendah. Sebuah perusahaan yang memimpin pasar dapat dikatakan sudah mencapai keunggulan kompetisi. Kompetisi baik bagi perusahaan karena akan terus mendorong adanya inovasi, ketekunan dan membangun semangat tim. Sekali pun demekian, tidak selamanya kompetisi selalu baik karena kita harus memastikan bahwa para pesaing perusahaan kita tidak akan mencuri pelanggan kita.
Ada 3 model kompetisi dalam dunia bisnis, yaitu :
1. Kompetisi manufaktur
2. Kompetisi penjualan
3. Mode-model kompetisi
Jadi indonesia memiliki daya atau kemapuan saing untuk berkompetisi dalam pasar global. Belum lagi faktor-faktor lain yang tidak diuraikan dalam. Jika ingin mendorong perusahaan-perusahaan diindonesia untuk mengekspansi saya-sayapnya pada skala ASEAN pada MEA dan AFTA 2015 (untuk jangka pendek ), maupun pada skala global ( untuk jangka panjang ), beberapa hal yang tertinggal terlebih dahulu harus dikejar dan dibenahi secara makro. Pertama, membentuk SDM yang kuat dan profesional. Kedua, dalam rangka peningkatan produktifitas dan efisiensi, teknologi-teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan, dengan harapan bisa menurunkan biaya produksi.
2.2 Teori Ekonomi Makro
Pada dasarnya teori ekonomi makro adalah sebuah teori yang mempelajari dan membahas tentang segala peristiwa, fenoma atau masalah-masalah yang terkait dengan ekonomi secara keseluruhan atau dalam ruang lingkup besar. Ekonomi makro juga merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang memfokuskan kajian terhadap mekanisme kerja perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh. Karena pada dasarnya ekonomi makro memiliki tujan yaitu untuk mengerti dan memahami peristiwa atau kejadian seputar perekonomian dan berusaha untuk membuat suatu rumusan yang menjadi solusi untuk memperbaiki kebijakan ekonomi yang ada. Selain itu dalam ekonomi makro ini ada beberapa hubungan yang terjadi. Hubun gan yang dibahas didalamnya meliputi hubungan antar variabel yang agregatif.
2.3. Data Dan Profil Usaha
2.3.1. Profil Dan Sejarah Objek Usaha
Kami mengambil objek usaha pada Café Ragusa Es Italia yang beralamat di jalan Veteran I No.10,Gambir, Jakarta atau tepatnya di depan warung sate. Cafe Ragusa Es Italia berdiri sejak 9 Febuary 2007, pada 10 April 2010 Café Ragusa Es Italia tutup untuk sementara waktu dikarenakan terdapat beberapa kendala dan sistem usaha yang masih menggunakan sistem kekeluargaan sehingga menghambat beberapa proses usaha yang sudah berjalan. 12 November 2011 Cfae Ragusa Es Italia kembali buka dengan kepemilikan usaha yang baru dan sistem yang sudah dirubah termasuk penambahan beberapa menu serta penghapusan beberapa menu yang kurang diminati. Dan pada akhirnya Café Ragusa Es Italia memiliki ciri khas dengan menu ice cream dengan harga yang terjangkau murah dan bisa dinikmati oleh semua kalangan baik dari anak kecil maupun dewasa.
2.3.2. Struktur Organisasi
Dalam sebuah usaha, baik usaha kecil atau besar diperlukan adanya struktur organisasi, agar perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi yang berada di dalam Cafe Ragusa Es Italia ini adalah sebagai berikut :
Penjelasan :
>Owner : Pemilik Cafe dan sekaligus pimpinan bagi seluruh bagian atau karyawan dalam Cafe tersebut.
>Owner : Iyan Hendriyansyah
>Manajer/Kepala Toko : Seseorang yang telah ditunjuk sebagai kepala operasional Cafe. Mengawasi jadwal operational dicafe supaya selalu dapat memberikan dan menyajikan kualitas pelayanan secara maksimal.
>Manager / Kepala Toko : Nadra
>Supervisor : Seseorang yang diangkat dan diberi tugas serta wewenang untuk melakukan pengawasan dalam kegiatan operasional. Supervisor dibebankan tugas – tugas yang mencakup hal teknis dan non teknis yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
>Supervisor : Dikha Fajriyansyah
>Chef : Seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional produksi diCafe. Tugas dan tanggung jawab chef antara lain, Mengelola dapur, Menyusun menu, Membuat standart recipe beseta food cost nya, Membuat purchase order (Bahan-bahan), Mengawasi jalannya operasional dapur, Dan sebagainya.
>Chef : Rendy
>Waiter / Waitress : Sekelompok orang yang bertugas melayani kebutuhan pesanan pengunjung Cafe. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain, Menyajikan makanan dan minuman pesanan dengan cara efisien dan sopan untuk mendapatkan kepuasan tamu dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, Menjaga meja, kursi dan peralatan rapi sepanjang waku, Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh kebijakan manajemen, Dan sebagainya.
>Waitress : Nindya, Nity, Shasa, Eli Marlina, Nurul Huda.
>Cook Helper : Sekelompok orang yang membantu kerja chef dalam opersional dapur. Cook helper sebagai pelaksana yang bekerja atas perintah atasannya. Kepangkatan mereka dinilai berdasarkan kecakapan / kemampuan dans lamanya bekerja.
>Cook Halper : Hafiz
2.4. Hasil Penelitian Dan Alisisi atau Pembahasan
2.4.1. Unsur – unsur Utama Pemasaran
2.4.1.1. Unsur Strategi Persaingan
Untuk mencapai hasil yang maksimal Cafe Ragusa Es Italia menggunakan beberapa unsur strategi persaingan yaitu :
Segmentasi pasar
Cafe Ragusa Es Italia adalah usaha yang sedang dalam tahap pengembangan. Cafe Ragusa Es Italia menyadari bahwa didalam memasuki pasar persaingan sejenis banyak sekali kendala – kendala yang harus diadapi, terutama dengan usaha sejenis yang sudah ada terlebih dahulu. Cafe Ragusa Es Italia dituntut agar konsumen dapat menjadi pelanggan tetap dan tidak berpindah ktangan pesaing.
Usaha yang dilakukan oleh Cafe Ragusa Es Italia untuk mendapatkan konsumen/pangsa pasar adalah dengan cara menentukan terlebih dahulu dengan jelas siapa yang akan dijadikan pasar sasarannya atau dengan kata lain menentukan segmen pasarnya. Dasar yang dipakai untuk menentukan segmentasi pasar ini adalah faktor demografis yaitu jenis kelamin yang lebih dititikberatkan kepada wanita dkalangan remaja dan usia yang menjadi sasaran utama adalah berkisar antara 15 tahun – 30 tahun. Ini dikarenakan Cafe Ragusa Es Italia sendiri memiliki chiri khas dalam produknya yaitu mengkombinasikan berbagai menu dengan menggunakan ice cream dengan berbagai rasa. Tentu dikalangan para wanita ice cream menjadi makanan yang paling digemari dan dicari dipasaran. Cafe Ragusa Es Italia juga mennsegmentasikan pasarannya berdasarkan tingkat ekonomi, dimana segmentasi yang dituju adalah tingkat ekonomi menengah keatas. Hal ini dapat dilihat dari penentuan harga produk yang dimiliki Café Ragusa Es Italia. Dengan sasaran segmen pasar yang jelas dan pasti, otomatis akan mempengaruhi persaingan terhadap pasar yang dikuasai oleh para pengusaha lainnya yang sejenis.
Targeting
Cafe Ragusa Es Italia sendiri memiliki hanya satu segmen pasar yang akan dimasuki. Ini dikarenakan menu pada Cafe Ragusa Es Italia semuanya bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat berbagai kalangan umur. Maka dari itu tindakan yang dipilih untuk menentukan segmentasi pasar yang akan dimasuki adalah dengan cara menyediakan menu yang bervarian agar bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Untuk sekarang ini Cafe Ragusa Es Italia sendiri hanya memiliki kurang lebih 21 menu yang bertemakan es krim.
2.4.1.2. Stategi Bauran Pemasaran Cafe Stiff Chill Gelato
Strategi Bauran pemasaran yang diterapkan oleh Café Ragusa Es Italia dalam meningkatkan penjualan Adalah 4P. oleh karena itu dalam analisis ini akan dibahas mengenai evaluasi bauran pemasaran yang digunakan terhadap tujuan usaha tersebut meliputi :
Strategi Produk (Product)
Dalam strategi produk ini, Cafe Ragusa Es Italia berusaha untuk menekankan pada produk-produk yang ditawarkan disesuaikan dengan berbagai macam jenis serta permintaan masyarakat yang ada sehingga diharapkan akan dapat mencapai sasaran yang luas. Usaha ini sangat mengutamakan kualitas mutu, rasa, dan variasi produk yang ditawarkan kepada masyarakat, karena mutu, rasa, dan variasi produk sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memberikan rasa puas kepada konsumen dengan memberikan produk - produk yang terbaik. Adapun Produk yang dtawarkan oleh Cafe Ragusa Es Italia yaitu :
Ice Cream
REGULAR FLAVORED Mocca
Vanilla
Chocolate
Strawberry
Nougat
PREMIUM FLAVORED
Durian
Raisin
MIXED FLAVORED
Coupe de maison
Special mix
FANCY FLAVORED
Chocolate Sundae
Tutti Frutti
Cassata Siciliana
Banana Split
Spaghetti Ice Cream
BEVERAGES
Lemon Ice Tea
Orange Juice
Lemon Squash
Lemon Squash Soda
Ice Cream Soda ( V, C, or S)
Cola Float
Orange Float
Strategi Pentapan Harga (Price)
Setiap usaha menerapkan strategi pemasaran harga jual yang dinilai tepat, hal ini dimaksudkan selain untuk mendapatkan keuntugan yang paling baik bagi usaha tersebut yaitu dengan kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. Adapun daftar harga produk dari Cafe Ragusa Es Italia, yaitu :
Ice Cream
REGULAR FLAVORED Mocca : Rp. 15.000
Vanilla : Rp. 15.000
Chocolate : Rp. 15.000
Strawberry : Rp. 15.000
Nougat : Rp. 20.000
PREMIUM FLAVORED
Durian : Rp. 20.000
Raisin : Rp. 20.000
MIXED FLAVORED
Coupe de maison : Rp. 20.000
Special mix : Rp. 25.000
FANCY FLAVORED
Chocolate Sundae : Rp. 25.000
Tutti Frutti : Rp. 30.000
Cassata Siciliana : Rp. 30.000
Banana Split : Rp. 35.000
Spaghetti Ice Cream : Rp. 35.000
BEVERAGES
Lemon Ice Tea : Rp. 10.000
Orange Juice : Rp. 10.000
Lemon Squash : Rp. 15.000
Lemon Squash Soda : Rp. 20.000
Ice Cream Soda ( V, C, or S) : Rp. 20.000
Cola Float : Rp. 25.000
Orange Float : Rp. 25.000
Strategi Promosi (Promotion)
Dalam pemasaran, kegiatan promosi merumakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan, karena melalui kegiatan promosi suatu usaha memasarkan serta menawarkan pelayanan kepada konsumen sehingga dapat memberi kesan kepada konsumen mengenai usaha tersebut.
Dalam memasarkan produknya, Cafe Ragusa Es Italia melakukan bentuk promosi dengan cara memberikan bentuk free menu atau bebas memesan menu apapun jika berulang tahun.
Strategi Tempat Pendistribusian (Place)
Strategi Distribusi atau tempat merupakan masalah penentuan tempat yang tepat dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan ke pasar. Apakah telah ditentukan suatu bentuk usaha tepat dari lokasi pasar sasaran, segi akses jalan, maupun situasi lingkungan sekitar. Lokasi yang ditentukan Café Ragusa Es Italia sudah cukup memenuhi kriteria tersebut.
lingkungan penjualan Cafe Ragusa Es Italia dekat dengan pusat keramaian kota seperti sekolah, pinggir jalan raya dan dekat dengan pasar. Dari lingkungan tempat Cafe Ragusa Es Italia dijalankan bisa dsimpulkan bahwa para penikmatnya adalah dikalangan para pelajar.
Strategi Perorangan (People)
Yang dimaksud people disini adalah semua pelaku yang memainkan peran penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembelian. Cafe Ragusa Es Italia sendiri memiliki 5 pelayan yang bertugas untuk melayani para kosumen. Cafe Ragusa Es Italia memiliki kriteria sendiri untuk memilih karyawan dalam pelayanan dengan standar yang ditentukan. Café Ragusa Es Italia lebih memilih wanita untuk melayani konsumen atau pelanggan itu dikarenakan wanita memiliki daya tarik yang lebih dibandingkan pria. Standarisasi yang dtentukan seperti, harus berpenampilan menarik, pintar berbicara, pintar menawarkan produk atau menu yang dsajikan, dan memiliki rupa yang menarik. Semua kriteria yang dibuat atau dtentukan oleh pemilik usaha dikarenakan ingin mencari nilai tambah dalah hal pelayanan agar para konsumen atau pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Cafe Ragusa Es Italia.
Strategi Proses ( Process )
Process adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan kegiatan dalam usaha. Produk atau jasa yang telah diberikan oleh Cafe Ragusa Es Italia sangat baik sehingga terbuka oleh setiap masyarakat luas. Dalam melayani konsumen Ragusa Es Italia sendiri memberikan pelayanan yang maksimal dari pemesanan makanan ataupun minuman yang akan dipesan konsumen. Saat konsumen datang pelayan akan melayani konsumen secara ramah dan sopan saat akan melayani dengan cara menyapa atau memberi salam lalu pemperkenalkan namanya dan menawarkan atau memberikan menu sambil melakukan basa-basi seperti mengajak ngobrol atau membicarakan hal lain sehingga konsumen tidak merasa bosan dengan pelayanan yang diberikan. Setelah konsumen memesan dan pelayan mencatat dalam buku menu, koki menyediakan pesanan dengan cepat, tepat, dan dengan cita rasa khas dari Cafe Ragusa Es Italia sendiri. Setelah pesanan selesai pelayan mengantarkan pesanan kekonsumen. Semua itu dilakukan demi memberikan rasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh Café Ragusa Es Italia.
Stategi Pemasaran dalam bentuk bukti fisik ( Physical Evidence )
Physical Evidence adalah hal nyata atupun keadaan dan kondisi yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Cafe Ragusa Es Italia sendiri memiliki teknik pemasaran dalam menjual produknya seperti dalam kemasan yang ditawarkan. Dalam berbagai menu Cafe Ragusa Es Italia menggunakan bungkus atau tempat penyajian makanan yang terbuat dari coklat sepeti piring, sendok, garpu, mangkok, cup, corn, dan lain-lain. Itu bertujuan untuk mencari daya tarik yang lebih sehingga pelanggan juga dapat memakan menu yang dia pesar beserta alat penyajiannya.
2.4.1.3. Hasil Penjualan dari Strategi Pemasaran Cafe Stiff Chill Gelato
Dalam usahanya, Cafe Ragusa Es Italia menggunakan strategi Diferensiasi. Strategi ini pada dasarnya adalah pengambilan pelanggan sebagai titik perhatiannya. Untuk mencapai hal tersebut, Maka Cafe Ragusa Es Italia ini harus menitik beratkan pada usaha meningkatkan persepsi pembelian akan keunggulan produk, seperti keunggulan kualitas. Strategi Diferensiasi yang ada pada usaha ini adalah terdapa banyak varian menu yang diproduksi dan dipasarkan dibandingkan dengan produk lain yang berada satu tingkatan.
Dengan adanya keunggulan produk dibandingkan produk lain yang sudah ada, sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal ini dilakukan untuk menarik pelanggan dari beberapa jenis usaha lain yang bergerak dibidang yang sama dalam wilayah yang berdekatan.
Tabel 2.4.1.3. Hasil Penjualan Tahun 2011 s/d 2015
Sumber : Cafe Ragusa Es Italia
Setelah melihat tabel tingkat penjualan diatas dapat di jelaskan bahwa pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 3.215.000 dikarenakan perekonomian khususnya di Jakarta mengalami kendala akibat adanya beberapa isu-isu. Pada tahun 2014 Cafe Ragusa Es Italia mengalami kenaikan sebesar Rp. 15.207.000 itu dikarenakan Cafe Ragusa Es Italia membuat terobosan baru untuk pemasaran produknya. Pada tahun 2015 kembali mengalami kenaikan sebesar Rp. 14.548.500 dikarenakan masyarakat luas sudah mulai mengenal Café Ragusa Es Italia. Dan pada tahun 2016 Café Ragusa Es Italia mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar 19.557.000 dikarna munculnya banyak pesaing.
2.5. Dokumentasi Foto
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulakan bahwa:
Sangat penting bagi seorang pengusaha untuk dapat menentukan strategi dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh guna mempertahankan, memajukan dan juga meningkatkan usahanya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila strategi yang dilakukan tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan yang baikpun tidak memberikan hasil yang memuaskan seperti yang diharapkan.
Kekuatan yang ada pada Ragusa Es Italia yaitu ; Lokasi yang Strategis, Tenaga Kerja terampil dan Kualitas produk. Kelemahan ; Kurangnya Promosi, keterbatasan bahan baku produk. Peluang ; Membuka cabang, menambah daftar menu, Menambah Fasiliatas dan Inovasi Produk. Ancaman ; Pendatang Baru, Faktor pesaing dan harga bahan baku yang berfluktuatif.
Saran
Untuk strategi selanjutnya Cafe Ragusa Es Italia dapat menggunakan strategi pemasaran yang lebih agresif dan berorientasi pada pertumbuhan dengan cara mengembangkan pasar secara intensif melalui kegiatan promosi seperti memanfaatkan media sosial atau online untuk melakukan promosi dan juga menerima pesanan dalam jumblah yang besar, sehingga keberadaannya usaha tersebut dan produk dapat lebih luas dikenal oleh masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah konsumen dan meningkatkan penjualan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Https://dosenekonomi.com//
Arijanto, Agus., Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Edisi ke 3, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011.
https://desysuryanidns.wordpress.com/jenis-pasar-latar-belakang-monopoli-etika-dalam-pasar-kompetitif/
Sabtu, 25 Maret 2017
Tugas Etika Bisnis
NAMA : HILDA DITA RIZKIA
NPM : 14214987
KELAS : 3EA36
TUGAS : Membuat Opini Dari Hasil Diskusi
JUDUL : Norma dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Finansial
Opini Yang Diambil : Tentang Etika Produksi Yang Dikaitkan Dengan Etika Bisnis
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Menurut opini saya, berkaitan dengan Etika Produksi yaitu Produksi yang diciptakan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi, memperbanyak jumlah barang dan jasa, memenuhi kebutuhan manusia, dapat menggantikan barang yang rusak atau habis, dan dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan maupun rumah tangga. Dalam proses produksi , sebuah produsen harus selalu berusaha menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam memperoleh keuntungan produsen melakukan banyak hal untuk mencapainya. Termasuk melakukan hal yang berhubungan langsung dengan keselamatan konsumen. Tanpa konsumen produsen pun tidak berdaya dan tidak akan terjadinya produksi barang maupun jasa. Jadi sangat pentinglah kepercayaan konsumen terhadap barang atau pun jasa yang di produksi. Dengan adanya kepercayaan yang tinggi dari konsumen, maka prosuksi tersebut akan terus meningkat dan semakin meningkat sehingga dapat menghasilkan laba yang sangat maksimal, terlebih dari kepercayaan konsumen tehadap barang itu sendiri. Demikian opini yang saya buat, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Langganan:
Postingan (Atom)